Sabtu, 16 Maret 2019

Generasi Milenial

Dunia Mereka Dunia Milenial

Nulis Sak Karepku
    Pengalaman hidup generasi per generasi memiliki perbedaan yang begitu tajam, hingga menggeser pola pandangan orang tua tentang pendidikan atau pun cara pandang bagaimana mendidik anak sebagai tanggung jawab sekolah. Disadari atau tidak lembaga pendidikan saat ini berada dalam posisi serba "repot", banyak urusan yang harus dikerjakan atau pun urusan yang harus diselsaikan dan tekadang tidak ada hubungan sama sekali dengan kegiatan pendidikan.
    Banyak sekali beban tanggungan seorang pendidik dewasa ini yang katanya memasuki era milenial dan mau tidak mau harus menjadi milenial pula. Menghadapi generasi yang katanya milenial pun terkadang harsberbenturan dengan masalah sosial yang mengerucut menjadi masalah setara dengan tindakan setara kriminal karena ujung-ujungnya guru bisa saja masuk "penjara".
    Apa yang terjadi di tengah masyarakat kita saat ini tanpa sadar menjadi konsumsi publik yang sebetulnya di masa hidup orang tua dalam dekade kelahiran 70 an merupakan satu hal yang tidak layak dicontohkan bagi sorang pelajar. Salah satunya adalah model rambut, perkembangan model rambut di tingkatan siswa sekolah dasar dan menengah ternyata memiliki berbagai sebutan dan banyak model gaya, seperti model mohak, narsis, under cut atau pun model garis. Semua model gaya rambut tersebut tidak pernah ditemukan pada saat generasi kelahiran 70 an menjadi seorang murid.
    Model gaya rambut yang tidak begitu familiar dan terkesan tidak sopan ini menjadi trendy dan terkadang booming di kalangan pelajar sehingga tindakan sekolah pun perlu dilakukan dengan memberikan peringatan untuk merapikan atau pun melakukan pemotongan yang terkadang terkesan acak acakan hingga tidak rapi atau "petak" dalam bahasa jawanya. Karena "petak" inilah yang membuat orang tua merasa perlu melakukan protes ke sekolah.
    Berkaitan dengan model rambut biasanya diiringi dengan rambut yang di cat/di semir, kegiatan pewarnaan rambut ini biasanya terjadi saat liburan sekolah, sekali lagi ada dua masalah yang harus dihadapi oleh sekolah untuk kerapian rambut masalah kedua adalah rambut yang disemir. Sebagai pendidik terkadang heran juga, mengapa orang tua melakukan pembiaran saat melihat anak dengan model rambut yang tidak pantas bagi seorang pelajar dan bahkan disemir yang secara tidak langsung semir rambut untuk saat ini menjadi pendukung utama atas kerusakan rambut.
    Salahkah ketika sekolah harus melakukan sebuah tindakan merapikan rambut? Melihat posisinya sekolah, bisa dikatakan rambut rapi dan tidak di semir merupakan standar sebuah penampilan. Namun presepsi orang tua juga lain, jika penertiban yang dilakukan oleh sekolah terkesan tidak rapi. Namun jika hal tersebut sampai pada pengaduan ke penegak hukum saya rasa juga kurang pas dan tindakan yang tidak bijaksana. Secara psikologis, dikawatirkan ada pembenaran bagi seorang anak bahwa penampilan rambut yang tidak rapi dan di semir merupakan tindakan yang benar dan jika berbuat salah pasti orang tua akan selalu membela bahkan penegak hukum pun berada di depan untuk membela. Sungguh sangat ironis jika masalah ini berada dan tertanam dalam pribadi seorang pelajar, lalu bagaimana dengan harapan terbentuknya karakter bangsa di dalam sebuah pendidikan?
    Setelah masalah rambut dan semir rambut, masalah yang patut dipertanyakan keberadaanya dalam dunia pendidikan adalah hand phone. Disadari atau pun tidak saat ini, pendidikan seolah-olah sangat tergantung dengan hand phone terlebih dengan smart phone. Di lingkungan guru pun ada yang merasa bahwa hand phone merupakan barang penting dalam pendidikan karena berbagai informasi bisa di dapatkan di dalamnya.
    Meski pun lama memberikan materi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), namun keberadaan hand phone sebagai media belajar masih tidaklah terlalu penting, sebetulnya lebih penting mempergunakan media notebook atau pun laptop karena penggunaanya lebih luas. Dewasa ini orang tua pun begitu bangganya membelikan hand phone yang berkelas pada putra putri kesayangan, dan ironisnya kebanggaan tersebut tanpa diimbangi dengan kontrol.
    Pengalaman masalah di sekolah yang berkaitan dengan hand phone yang bikin "gaduh" salah satunya perbuatan mengupload suatu peeristiwa yang pada akhirnya terjadi contact social di masyarakat yang sebetulnya dapat dihindari jika tidak ada kehadiran hand phone. Belum lagi kegiatan bully yang sering dilakukan seorang pelajar melalui sebuah hand phone.
    Usia merupakan salah satu jawaban untuk membatasinya, kita masih ingat saat pertama kali email di temukan, ketika mendaftarkan diri usia yang dapat diterima adalah usia di atas 16 tahun yang artinya usia saat itu adalah usia matang untuk bisa berinterkasi dengan duia maya. Namun mesin masih bisa "diakali", dengan menuakan usia sudah beres urusan dan sudah bisa digunakan untuk bersosialisasi di media internet.
    Batasan usia pun adalah jawaban yang tepat untuk penggunaan kendaraan bermotor seperti sepeda motor, undang-undang lalu lintas melarang penggunaan kendaraan bermotor bagi seseorang yang usianya di bawah 17 tahun. Apa yang terjadi di masyarakat kita? Anak sekolah dasar pun bisa mengendarai sepeda motor, apalagi saat ini dengan hadirnya sepeda motor matik semakin banyak penggunaan sepeda motor pada usia belia.
    Pada handphone dan sepeda motor ini pun sekolah kewalahan dalam menanganinya, karena tidak ada persamaan persepsi antara sekolah dengan orang tua. Saat dihimbau tidak diperkenankan membawa hand phone di sekolah berbagai alasan pun muncul, padahal sekolah pun sudah memberikan fasilitas penggunaan hand phone sekolah untuk menghubungi orang tua. Sepeda motor pun juga demikian, alasan orang tua tidak ada yang mengantar atau tidak sempat mengantar, bahkan dukungan eksternal pun seakan-akan melegalkan untuk"boleh" membawa motor yaitu fasilitas penitipan sepeda yang berada di sekitar wilayah sekolah.
    Empat masalah berupa model rambut, pengecatan rambut, handphone dan sepeda motor merupakan empat masalah yang dapat diselesaikan dan dimusyawarahkan bersama dengan satu itikad bersama-sama membangun karakter pendidikan yang diharapkan. Ini hanyalah merupakan ungkapan dari sebagaian masalah yang berkaitan dengan masalah kesiswaan. Generasi saat ini generasi yang katanya milenial dan bukan jadul lagi, namun kita yang merasa jadul juga pernah menjadi generasi yang modern pada saat yang lalu, dengan saat ini kita menerjuni dunia anak milenial barangkali kita bisa merasakan dunianya dan dapat memberikan apa yang baik dan apa yang tidak baik bagi generasi milenial.
    

Rabu, 02 Mei 2018

Banyuwangi Smart Cities


Banyuwangi Smart Cities

    Banyuwangi masuk 26 kota cerdas di 10 negara Asia, tulis seorang sahabat di WhatsApp yang disertai dengan gambar sebuah peta Negara-negara ASEAN. Peta berjudul ASEAN SMART CITIES NETWORK jika diamati terdapat kota-kota besar di ASEAN seperti Jakarta, Makasar, Mandalay, Nay Pyi Taw, Yangon, Ha Noi, Luang Prabang, Vientiane, Ho Chi Minh City, Da Nang, Bangkok, Chonburi, Phuket, Phnom Penh, Siem Reap, Battambang, Kuala Lumpur, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Singapura, Bandar Seri Begawan, Manila, bebu City, Davao City, sekaligus Banyuwangi masuk di antara 26 kota ASEAN Smart Cities Network.
    Dilihat dari judul petanya jelas sekali yang di maksud cerdas di sini adalah cerdas dalam penggunaan layanan internet, Secara menyeluruh konsep smart city memang memiliki enam karakteristik, yaitu smart governance, smart economy, smart mobility, smart environment, smart people, dan smart living (yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi. Masing-masing kota pun melakukan fokus berbeda dalam membangun kotanya menjadi kota yang pintar.
     Menurut media online tempo. Tiga kota di Indonesia: Jakarta, Makassar di Sulawesi Selatan dan Banyuwangi di Jawa Timur, diusulkan untuk dimasukkan dalam Jaringan Kota Pintar ASEAN (ASCN). Konsep ASCN dirancang untuk mencapai tujuan bersama pengembangan kota pintar dalam program kerjasama jaringan ASEAN. "Setiap negara memberikan tiga kota dan Indonesia mengusulkan Jakarta, Makassar dan Banyuwangi," Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan selama konferensi pers pada KTT ASEAN ke-32 di Singapura.

   Menteri luar negeri mengatakan bahwa dalam rapat paripurna KTT ASEAN, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal, antara lain, ASEAN adalah organisasi yang berpusat dan berorientasi pada orang sehingga masyarakat harus menjadi fokus dalam pengembangan komunitas ASEAN. "Dan inovasi untuk memperkuat komunitas ASEAN di tengah-tengah masalah perkotaan yang sangat kompleks perlu didorong, sehingga ASCN adalah salah satu jawaban atas tantangan itu," kata menteri luar negeri mengutip pernyataan presiden.
  Menurutnya, penting untuk kepentingan inklusivitas dan inovasi. Indonesia sendiri sedang mengembangkan 100 gerakan kota cerdas dalam upaya untuk mendorong pemerintahan yang lebih efektif, transparan dan andal. Inti dari kerjasama di bidang smart city adalah mendorong penggunaan teknologi untuk memajukan kota yang dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan dan potensi kawasan. Itu untuk hasil yang optimal bagi masyarakat dan untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih efektif, transparan dan andal.
    Tidak dapat dipungkiri, salah satu Banyuwangi menjadi buah bibir masyarakat Indonesia salah satunya adalah semakin meleknya masyarakat Banyuwangi dengan internet bahkan bupati Banyuwangi pun dalam setiap acara seringkali menganjurkan nitizen untuk mengunggah setiap kegiatan-kegiatan Banyuwangi baik budaya, pendidikan, kuliner yang tertuang dalam Banyuwangi Festival.

Sabtu, 14 April 2018

Trader Pemula

Belajar Menjadi Trader Dengan Pengetahuan Dasar Forex

    Menjadi trader sukses adalah impian setiap trader,kegagalan demi kegagalan merupakan menu bagi trader pemula karena itu sebelum menjadi trader harus mencoba account demo, namun tidak sedikit juga banyak dari trader pemula (salah satunya saya) begitu tahu sedikit sudah langsung tancap percaya diri upgrade account riil. Awal manis terlewati lalu terkena margin call, habislah riwayat. Untuk itulah dari trader pemula mantabkan dulu account demonya senikmat mungkin jangan terlalu bernafsu untuk segera sukses.
    Selama menjalani dan kembali lagi untuk bertrader yang sebelumnya mengalami ending yang kurang baik, maka tulisan ini di tulis berdasarkan instropeksi diri terhadap ketidaknyamanan karena terlalu terburu-buru untuk menjadi sukses dalam bertrading.  Menurut saya sebelum trader terjun lebih dalam di dunia trading baiknya kenali dulu, beberapa hal yang berkaitan dengan trading dan senantiasa dipelajari yaitu: candlestick, garis tren, support dan resistance, breakout.

A. Candlestick
     Dasar dari penggunaan analisis candle adalah untuk mengetahui pertempuran penempatan harga antara buy dan sell. Disinilah pentingnya kita memperhatikan lebih dekat bagaimana cara buy dan sell menekan harga. Candlestick terdiri atas badan (body) dan ekor (shadow). Badan berwarna putih menunjukkan posisi buyer yang sangat kuat terhadap pasar yang disebut bullish sementara itu low mewakili bearish/seller.
Gambar Candlestick

B. Garis Tren
    Garis tren dalam analisis teknis biasanya digunakan untuk mengidentifikasi harga support dan resistance. Garis tren atau trend line adalah sebuah garis yang menghubungkan sedikitnya dua titik harga atau lebih yang kemudian diperpanjang untuk beberapa waktu ke depan. Secara garis besar garis tren dibagi menjadi dua bagian yaitu:
  • Garis Tren Meningkat (Uptrend)
     
Gambar Tren Meningkat (Uptrend)
    Garis tren naik adalah garis yang memiliki kemiringan (slope) positif. Ada dua titik minimal yang harus dihubungkan dalam tren yang menaik yang dimulai dari titik terendah. (gambar di atas)
  • Garis Tren Menurun (Downtren)
Gambar Tren Turun (Downtrend)
     Garis tren menurun adalah kebalikan dari garis tren menaik, syarat garis ini dibentuk jika ada minimal dua titik harga tertinggi dari harga yang bergerak, dan titik yang kedua lebih rendah daripada titik yang pertama.

C. Support dan Resistance
    Support adalah suatu tingkat harga di mana dalam suatu kondisi tekanan jual diperkirakan akan diimbangi oleh kenaikan pembelian yang dapat menahan koreksi yang terjadi atau bahkan membuat harga berbalik arah. Support dibentuk dhubungkengan menggambar garis yang menghubungkan titik-titik harga terendah yang sejajar. Support, tepatnya berada di bawah harga running, tetapi ini adalah hal yang umum untuk melakukan transaksi ketika harga mendekati support.
    Resistance, suatu tingkat harga di mana dalam suatu kondisi tekanan beli diperkirakan akan diimbangi oleh kenaikan penjualan yang dapat menahan kenaikan harga yang terjadi atau bahkan membuat harga berbalik arah turun. Resistance dibentuk dengan menggambar garis yang menghubungkan titik-titik harga tertinggi yang sejajar. Penembusan resistance dalam suatu tren naik (uptrend) dapat berarti perubahan trend menjadi naik ataupun sideways.
Gambar Resistance dan Support
 D. Breakout
    Untuk memahami bagaimana breakout bisa muncul diantara support atau resistance, berikut kita pelajari definisi dari breakout tersebut. Breakout adalah bergeraknya grafik keluar dari batasan range harga yang selama ini menjadi tempat berkutatnya pergerakan harga, dengan adanya breakout terciptalah harga yang lain yaitu harga lebih tinggi atau lebih rendah pada periode sebelumnya. 


     Selain itu breakout juga dapat disebut sebagai tembusnya support atau resistance atau bisa juga diistilahkan segabagai pergerakan grafik yang panjang dalam waktu singkat (munculnya candlestick berbadan panjang) dimana sebelumnya grafik cenderung mendatar. Secara teori terjadinya breakout karena adanya lonjakan volume transaksi yang biasanya di picu oleh terbitnya berita fundamental. Berikut adalah ciri-ciri akan terjadinya breakout yaitu: Harga bergerak bolak-balik di antara support dan resistance, Market mulai volatile (ramai), Terbentuknya candlestick yang panjang badanya melebihi rata-rata panjang badan candlestick sebelumnya.

Gambar Breakout

Minggu, 08 April 2018

Support dan Resistance

Memahami Support dan Resistance
Untuk Mengetahui Kapan Terjadi Breakout

    Support adalah suatu tingkat harga di mana dalam suatu kondisi tekanan jual diperkirakan akan diimbangi oleh kenaikan pembelian yang dapat menahan koreksi yang terjadi atau bahkan membuat harga berbalik arah. Support dibentuk dhubungkengan menggambar garis yang menghubungkan titik-titik harga terendah yang sejajar. Support, tepatnya berada di bawah harga running, tetapi ini adalah hal yang umum untuk melakukan transaksi ketika harga mendekati support.
    Resistance, suatu tingkat harga di mana dalam suatu kondisi tekanan beli diperkirakan akan diimbangi oleh kenaikan penjualan yang dapat menahan kenaikan harga yang terjadi atau bahkan membuat harga berbalik arah turun. Resistance dibentuk dengan menggambar garis yang menghubungkan titik-titik harga tertinggi yang sejajar. Penembusan resistance dalam suatu tren naik (uptrend) dapat berarti perubahan trend menjadi naik ataupun sideways.
    Berikut gambar garis yang menggambarkan posisi support dan resistance yang di ambil dari berbagai sumber pelaku trading forex:
Gambar Posisi Resistance dan Support
Gambar Resistance dan Support dengan Pasar Yang Bergerak Aktif
Gambar Support berubah menjadi Resistance
    Untuk memahami bagaimana breakout bisa muncul diantara support atau resistance, berikut kita pelajari definisi dari breakout tersebut.Breakout adalah bergeraknya grafik keluar dari batasan range harga yang selama ini menjadi tempat berkutatnya pergerakan harga, dengan adanya breakout terciptalah harga yang lain yaitu harga lebih tinggi atau lebih rendah pada periode sebelumnya. 


     Selain itu breakout juga dapat disebut sebagai tembusnya support atau resistance atau bisa juga diistilahkan segabagai pergerakan grafik yang panjang dalam waktu singkat (munculnya candlestick berbadan panjang) dimana sebelumnya grafik cenderung mendatar. Secara teori terjadinya breakout karena adanya lonjakan volume transaksi yang biasanya di picu oleh terbitnya berita fundamental. Berikut adalah ciri-ciri akan terjadinya breakout:
  • Harga bergerak bolak-balik di antara support dan resistance.
  • Market mulai volatile (ramai)
  • Terbentuknya candlestick yang panjang badanya melebihi rata-rata panjang badan candlestick sebelumnya.
Salah satu strategi untuk menarik keuntungan di situasi seperti ini adalah dengan mempergunakan perangkap pending order Buy Stop di atas resistance dan memasang pending order Sell Stop di bawah Support secara bersamaan. Dengan demikian kemanapun arah grafik breakout akan menyentuh salah satu pending order kita. Berikut gambaran breakout dan kapan melakukan order dengan Buy Stop atau Sell Stop dari gambar yang di dapat dari berbagai sumber online:
Gambar Breakout

Kapan Order Saat Breakout

Kamis, 05 April 2018

Trading dan Emosi

Belajar Mengendalikan Emosi Dalam Trading

    Disiplin merupakan salah satu jawaban dalam memperkirakan pasar secara optimal. Trading palingtidak harus mengikuti metode dan sudah seharusnya kita mengikuti metode tersebut, adapun pergerakan pasar merupakan cerminan emosi dari pelaku pasar karena di dalamnya adalah bagaian dari pertempuran teknikal. Untuk itulah boleh disebutkan bahwa trading merupakan sebuah metode sedangkan pasar merupakan cerminan dari sebuah emosi. Sangat sederhana bukan? Namun sering kali yang terjadi adalah sebaliknya sehingga kita terjebak dalam emosional yang berakibat hancurnya strategi pasar yang sudah di rencanakan.
    Salah satu contohnya adalah trader cenderung emosional karena dari perkiraan pergerakan pasar turun ternyata prediksi pasar kita malah naik, kenyataan sebaliknya ini merupakan pemicu dari memuncaknya emosi trader dengan ditandai pasang order berlawanan lagi, atau mengamati pasar mata uang lainnya menjadi semakin gusar dan buka order lagi, jika ini dilakukan terus dan diulang ulang dengan kesalahan yang sama maka harus sesegera mungkin trading dihentikan dan mulai lakukan instropeksi diri.
    Apa yang harus kita instropeksi? Ketika kita order pasar harus selalu mengingat bahwa strategi pasar kita merupakan satu metode yang kita yakini kebenarannya dan hindari bahwa strategi pasar kita merupakan metode yang paling tokcer, bila hal ini terus kita lakukan maka kita semakin tambah kecewa. Ingatlah, dalam kenyataannya strategi yang paling baguspun hanya menghasilkan profit antara 40% hingga 50% setiap kali trade.
    Yakinlah pada metode trading kita telah teruji dan kita pertahankan metode kita sedisiplin mungkin. Biarkan pasar yang emosional menentukan hasil akhirnya, sebisa mungkin jangan gunakan leverage atau volume yang tinggi dengan tujuan menghindari margin call.

Sabtu, 17 Februari 2018

Hoax PILKADA 2018

Hoax, Black Campaign

    Pesta demokrasi pemilihan bupati dan gubernur mulai di tabuh, proses urutan kegiatan cukup padat melelahkan pun dilalui hingga sampai pada isu-isu sensitif tentang banyaknya calon kepala daerah tertangkap oleh KPK. Spekulasi pengangkapan oleh KPK mengembang dalam pembicaraan masyarakat dan menjadi komuditi opini yang bisa saja menjadi senjata bagi lawan politik, tikdak hanya itu isu sekecil tentang perselinngkuhan hubungan istimewa dengan orang lain pun bisa menjadi senjata ampuh untuk membungkam calon kepala daerah.
    Meski pun undang undang ITE sudah disahkan dan memakan banyak korban, namun bisa dipastikan keseriusan undang-undang ini tidak akan mempan dalam melindungi calon kepala daerah. Hal ini tercermin dari kerasnya wanti-wanti pemerintah untuk masyarakat agar berhati-hati dalam penggunaan media sosial khususnya bagi PNS, begitu digulirkan ternyata sudah memakan korban PNS. Mengerti atau tidak yang jelas oknum PNS ini dengan sengajay mengupload fotonya dengan salah satu calon kepala daerah dengan tujuan hanya ingin viral di media sosial. Penting kiranya diketahui, karena terlahirnya UU ITE memiliki misi agar masyarakat tidak lagi terjerat pada masalah-masalah hukum akibat aktivitasnya di media sosial.
    Bukan mustahil lagi bila tahun 2018 disebut sebagai Tahun Politik karena terdapat 1.158 calon atau 579 pasangan calon (paslon) yang akan bertarung di 171 daerah tersebut, baik di level provinsi, maupun kabupaten/kota dari jumlah tersebut, 448 paslon diusung partai politik, 131 paslon berasal dari calon independen.

 Hoax
    Jumlah Penduduk Indoensia lebih dari 200 juta dengan perkiraan penduduk usia produktif sekitar 50 % nya merupakan sebuah potensi besar sebagai sasaran empuk hoax. Berita sesat hoax dalam kenyataannya masih menjadi berita yang terkadang menjadi barang menarik untuk diteruskan atau diberitakan ke media sosial meski pun dalam kenyataannya jelas-jelas berita bohong tersebut sudah pernah muncul sekian lamanya.
    Siapa yang diuntungkan dengan berita hoax tentunya hanya pengguna sosial yang menjadi sumber dari hoax tersebut. Pengguna media sosial di tahun politik ini haruslah mampu menjadi pengguna media sosial yang positif dalam menanggapi hoax yang muncul apalagi jika dilihat dari berita hoaxnya yang pernah muncul ternyata basi.

Black Campaign
    Black campaign di tahun politik ini bisa jadi masih diwarnai dengan kampanye terselubung di media sosial, bagi sebagaian kelompok masyarakat harus mewaspadainya. Apa yang perlu diwaspadai? Ada beberapa kelompok di masyarakat yang harus menjaga netralitas selama masa kegiatan pilkada, yang utama adalah masyarakat yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tuntutan PNS untuk netral bisa jadi menjadi boomerang bagi PNS yang bersangkutan, karena bagaimana pun tindakan indisipliner PNS tentu terjadi oleh karena adanya laporan masyarakat. Apalagi media sosial untuk saat ini semakin mudah orang mengunggah entah disengaja atau tidak yang jelas dalam tempo tidak terlalu lama apa yang kita lakukan pasti ketahuan juga.

Kamis, 08 Februari 2018

Wajah Pendidikan

Pendidik Menilai Diri Sendiri
oleh: Ahmad Amin Udin, S.Pd, S.ST

     Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan mengungkapkan "Jangan hanya bicara kesejahteraan naik, semua tepuk tangan. Anda juga harus beri mutu lebih baik ke lulusan, sekolah lebih baik." Kalimat tersebut memiliki makna tuntutan yang dalam bagi profesi seorang guru, di balik kalimat tersebut memiliki makna bahwa pemerintah sudah cukup dalam memberikan kesejahteraan untuk guru, sekarang mana hasilnya?
    Tidak ada yang salah dengan apa yang diugkapkan oleh wakil persiden kita, hal tersebut murni sebuah kalimat terucap dari seorang negarawan yang menilai pendidikan Indonesia saat ini. Pemerintah menggelontorkan dana yang luar biasa hingga menembus empat ratus terliun rupiah. Miris juga bila total dana untuk pendidikan tembus hingga terliunan tapi yang di dapat pendidikan di Indonesia biasa-biasa saja.
    Membandingkan kemajuan pendidikan Indonesia pun ternyata masih kurang menggembirakan, di balik pelajar-pelajar Indonesia tembus memenangkan olimpiade-olimpiade internasional seakan-akan tidak ada harganya dan tidak dapat mendongkrak gambaran kemajuan pendidikan di Indonesia.

Pendidikan Ribut Kurikulum
    Bukan berarti pendidikan tidak memiliki arah, jelas pendidikan memiliki arah yang digariskan dalam sebuah kurikulum. Indonesia masih berkutat pada masalah kurikulumnya sendiri, selama ini pendidikan Indonesia masih mencari celah bagaimana merubah image belajar yang menciptakan generasi memiliki karakter ideal menurut kurikulum dan ironisnya waktu belajar mau pun mata pelajaran di Indonesia sangat beragam jumlahnya sehingga bila diamati teralu melelahkan untuk dipelajari.
    Harapan pendidikan terlalu sempurna untuk diterapkan, antara tahap pendidikan usia dini dengan pendidikan sekolah dasar memiliki dua sisi kuat untuk saling mendukung dan mendorong terciptanya suasana anak mengenal cahaya terang pengetahuan. Nyatanya yang terjadi, kita pendidik tidak mampu memberikan rasa nyaman pada anak, kompetisi masuk ke sekolah dasar sudah harus dapat membaca, menulis dan berhitung. Meski pun aturan tidak memperkenankan anak usia dini harus di tes bisa calistung untuk masuk ke sekolah dasar (SD), nyatanya perangkat untuk mendukung jaminan anak bisa masuk ke SD tanpa harus tes dulu dan diprioritaskan pada kedekatan rumah ternyata hanyalah isapan jempol.
    Di sinilah muncul kesempurnaan kurikulum kita, mungkin untuk orang tua yang memiliki putra/putri masih duduk sekolah dasar kelas pertama merasakan kaget tatkala di semester satu siswa sudah menghadapi ulangan semester. Logikanya mana mungkin ketika anak ini masuk tidak dapat calistung sudah harus mengikuti ulangan semester, bisa dari mana? Cukupkah dalam satu semester siswa harus bisa membaca, menulis, berhitung?
    Satu saat, seorang teman baru datang dari negeri seberang dan membawa puteranya yang baru duduk di SD kelas empat. Saya pun ingin membandingkan pendidikan putra teman saya dengan teman-teman sebaya yang ada di Indonesia. Ternyata, anak teman saya ini masih belum dan sama sekali belum mengerti dengan hitungan perkalian di negaranya sana masih diajarkan penambahan dan pengurangan, hal ini tergambar ketika disodori dengan materi matematika kelas empat di Indonesia ternyata masih belum ada apa-apanya.

Menghargai Orang Lain
    Menarik untuk di ungkap antara pendidikan di negara kita dengan negara luar, salah satunya karakter menghargai beda pendapat. Suatu saat putra teman mendapatkan tugas untuk membawa buku yang di sayangi, buku yang selalu dibaca setiap saat dan setiap waktu. Situasi masih begitu sensitif dengan isu terorisme sang anak tanpa memberitahukan orang tua dan sesuai dengan tugasnya putra teman saya membawa kitab suci Al Qur'an.
    Setiba di sekolah semua siswa menampakkan buku yang di sayangi, ada yang membawa ensiklopedi, novel, dan sebagainya. Tiba giliran putra teman membawa kitab suci, karena tidak terbiasa melihat kitab suci dan memang tidak pernah mengenal bagaimana bentuk kitab suci umat Islam siswa menjadi heran, ditengah keheranan siswa sekolah dasar tersebut karakter guru bijak di butuhkan, guru tidak memarahi dan tidak menyalahkan apa yang di bawa siswa muslim di kelas tersebut bahkan guru menjadi nara sumber apa itu Al Qur'an untuk menutup rasa penasaran, guru pun mempersilahkan membaca Al Qur'an di hadapan teman-teman sekelas.
    Suatu saat pula, ada seorang siswa di sekolah membawa sebuah biji-bijian salah satu buah yang jatuh. Saat di kelas seorang murid membuat mainan biji tersebut di dalam kelas, di dapati sang murid membawa biji-bijian guru pun tidak marah bahkan menanyakan dari mana asal biji tersebut di temukan. Selanjutnya guru menerangkan bagaimana sebuah biji tera kita? Akankah kita marah kepada siswa? Saya yakin kita akan memarahi siswa tersebut karena dianggap menngganggu jam pelajaran yang berlangsung.
    Maaf, barangkali terlalu sensitif di bahas ketika kita sebagai guru harus dapat menghargai orang lain. Kalau kita dapat menghargai orang lain pada siswa sekali pun kejadian saling menyalahkan antara guru, siswa atau pun orang tua tidak akan terjadi. Intinya kita dapat memenejemen kelas menjadi kelas yang demokratis mestinya tidak akan membawa masalah. Bisa saja siswa tertidur di kelas, sibuk sendiri di kelas, mungkin ketika berangkat ada sesuatu penyebabnya hingga masalah tersebut terbawa sampai ke sekolah. Emosi tidak stabil dapat menyulut rasa yang seharusnya bisa menghargai orang lain ternyata tidak dapat menghargai orang lain.
    Pelajaran yang dapat kita petik dari cerita seorang teman tentang pendidikan putranya di negeri luar merupakan sedikit sumbangan bagaimana posisi kita sebagai seorang guru, bisa saja kita memodifikasi mengajar kita dengan lebih ringan, bersahabat, dan toleran.